Reportase Maiyah Kalijagan 10 November 2017 (Bagian 3)
Disela diskusi Mas Yanto mengajak bersantai sejenak dengan dia melantunkan puisi, seperti pertemuan sebelumnya Mas Yanto selalu melantunkan puisi yang dinyanyikan.
TUHAN AJARI AKU
Bagaimana aku akan tahu
Bila ku tak pernah mengadu
Bagaimana aku akan mengerti
Bila ku tak pernah memahami
Tuhan bimbinglah aku
Tuhan tuntunlah aku
Agar kutahu kebodohanku
Bagaimana aku akan melangkah
Bila jalan tak tentu arah
Bagaimana aku sampai tujuan
Bila yang ada hanya angan
Tuhan ajari aku
Tuhan bimbinglah aku
Agar tak tersesat jalan hidupku
Bagaimana aku akan bicara
Bila fikiran kosong hampa
Bagaimana aku akan berjuang
Bila diri saja menjadi beban
Tuhan ajari aku
Tuhan bimbinglah aku
Agar tak menjadi buntu jalan hidupku
Akal sehatku mati dibutakan nafsu diri
Hingga tak sadari betapa bodohnya aku ini,
Mana mungkin ku bisa melindungi dan menjaga
Orang orang yang aku sayangi
Setitik harapan buatku bertahan
Kerinduan bangkitkan gairahku yang hilang..
Diatas adalah kutipan puisi Mas Yanto. Selesai berpuisi Mas Yanto menceritakan saat membuat puisi ini terinspirasi karena pernah dimaki dan dinyatakan bodoh oleh orang. Dorongan diri untuk mau dan semangat belajar mungkin dengan merasa bodoh, pengetahuan yang entah datang dari mana saja akan mudah masuk. Dan semoga tak melupakan pula, bahwa Tuhan lah Maha Guru kita. (Ajib Zakaria)