Sebentar lagi kita sampai ke bulan Ramadhan lagi. Pada bulan ini kita melaksanakan ibadah puasa. Saya akan coba urutkan dari awal biar kita mengingat lagi unggahan sebelumnya. Pertama tentang dimensi agama itu meliputi Iman, Islam, dan Ihsan. Islam adalah kepasrahan, penyerahan diri kepada Allah. Bentuk-bentuk kepasrahan diri itu dimulai dari syahadat, sholat, zakat, dan yang akan dibahas kali ini adalah puasa di bulan Ramadhan, dan setelahnya Haji.
Puasa adalah ibadah menahan. Tingkat keberhasilan seseorang beribadah puasa adalah kemampuannya dalam menahan untuk tidak melakukan yang membatalkannya. Semakin banyak godaan dan semakin mampu menahannya maka semakin tinggi kualitas puasanya. Tetapi bukan lantas menantang-nantang.
Misalnya kita berpuasa di antara orang yang tidak berpuasa, kita berpuasa di antara warung-warung yang buka, itu adalah kualitas puasanya yang tinggi karena kadar menahannya lebih tinggi dibanding yang puasa di tempat ber-AC, adem dan memang tidak ada makanan. Namun patut dicatat, tetapi tidak lantas menantang-natang dan mencari-cari godaan ya?
Puasa adalah ibadah menahan sebagai latihan agar manusia mampu menahan untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah meskipun ia mampu dan berkesempatan melakukannya. Contoh kita mampu dan berkesempatan untuk korupsi dan jika kita melakukannya tidak ada yang mengetahuinya, karena kita menahan maka kita tidak melakukannya. Karena kita berihsan, kita melihat Allah dan Allah melihat kita. Berpuasa adalah ibadah pribadi, karena hanya diri kita dan Allah saja yang tahu apakah kita tertib atau tidak. Contoh yang lain, di HP kita berserak gambar-gambar perempuan seksi, kita berkesempatan untuk melihatnya, kita mampu apa tidak menahannya? Kita melihat dan tidak hanya kita dan Allah yang tahu.
Sholat lima waktu diperintahkan pada 1, 5 tahun sebelum hijriyah, puasa dan zakat diperintahkan pada tahun kedua hijriyah, dan haji diperintahkan pada tahun kesembilan hijriah. Ada jarak 3,5 tahun antara perintah sholat dengan perintah zakat dan puasa. Manusia harus dilatih terlebih dahulu melalui sholat baru kemudian ia ikhlas berkorban dan menahan egonya.
Gambar-Masjid Al Ahrom Karangsari, Buyaran, Demak.