Apakah jalan mulia itu? Bedakah antara jalan mulia dengan jalan yang benar dan jalan kemenangan? Dalam sebuah pertandingan kadang kita diberi pilihan antara menang dan sikap mulia. Pada acara sea games di Pilipina beberapa waktu yang lalu, dalam lomba selancar seorang atlit Pilipina memilih menyelamatkan atlit Indonesia yang terlempar oleh ombak. Ia mengorbankan kesempatannya untuk meraih emas. Sikap ini ialah sikap mulia, ini merupakan jalan mulia meskipun ia kalah.
Sering kita lebih menghargai jalan kemangan dibanding jalan kemuliaan. Meskipun kemulian itu diraih dengan jalan yang hina. Misalnya kita membanggakan dan menghormati seorang tetangga yang kaya raya, meskipun kita tahu orang itu meraih kekayaannya dengan jalan mencuri. Dan kita memandang rendah seorang guru ngaji yang miskin, hidup sederhana di bawah rimbun bambu.
Kita berkesempatan menjadi mulia dengan jalan-jalan yang sederhana, bagaimana sikap kita saat dihina, direndahkan, difitnah. Kita berkesempatan membalas balik menghina, merendahkan, dan memfitnah yang lebih kejam. Namun jalan mulia tidak demikian. Jalan mulia menyuruh kita membalas keburukan dengan cinta. Saat di jalan kita menemukan dompet, hp, atau barang berharga. Kita ditantang untuk memilih jalan memiliki atau jalan mulia. Jalan mulia adalah mengebalikan barang-barang tersebut meskipun kita miskin. Karena miskin dan kaya tidak menjadi ukuran kemuliaan, maka kemiskinan tidak menjadikan kita minder. Kita tidak diwajibkan untuk kaya di dalam hidup ini, tetapi kita diwajibkan kembali ke Allah dalam keadaan yang terbaik.
Ya, hidup itu bertujuan. Tujuan kita adalah kembali ke Allah. Sikap dan tindakan kita adalah alamat kita menuju arah tujuan apa tersesat ke jalan lain. Orang yang memilih jalan mulia adalah orang-orang yang terikat dan mengikatkan diri kepada Allah.
Agar kita mudah dalam jalan kembali itu maka Allah membuat prototype manuisa contoh, manusia teladan yaitu Muhammad SAW dengan Alquran sebagai mukjiatnya. Meneladani beliau adalah semulia-mulianya jalan. Sullualanabi Muhammad. Kalijagan pada edisi Desember 2019 ini mengangkat tema ‘JALAN MULIA’.