Kalijagan edisi Maret yang terlaksana pada tanggal 03 di Joglo Unisfat, masuk dalam bulan ruwah kalender Hijaiyah. Di kampung-kampung di Demak pada bulan ini disibukkan oleh acara-acara hajatan kirim doa untuk leluhur. Karena pada bulan ini adalah tutup sekolah madrasah juga biasa diselenggarakan acara haflah akhir sanah. Di kadilangu dan masjid Demak juga penuh peziarah pada bulan ini. Bulan sibuk persiapan Romadhon. Kalijagan bulan ini diselenggarakan ketika penggiatnya kelelahan setelah mengurus kegiatan di kampung masing-masing.
Demak dalam keadaan kering hari itu setelah hari-hari sebelumnya yang basah. Lalu lalang anak-anak muda menggeber motornya di depan area acara. Acara dimulai dengan tawashshulan dipimpin oleh Kang Hak. Malam itu sekaligus mendoakan 40 hari Mbah Fuad dan 1000 hari kepergian Syaikh Nursamad Kamba. Dua rujukan Maiyah yang telah mendahului. Usai Tawashshulan baru dilakukan sinau bareng. Tidak banyak yang datang malam itu, tetapi justru diskusi bisa berlangsung intens, yang biasa sungkan untuk urun bicara kali ini lancar saja berbicara. Pertama-tama Kang Hajir mengajak untuk bersyukur forum ini yang terselenggara sebulan sekali dapat digunakan sarana saling bertemu. Jika tidak ada forum ini belum tentu kita bertemu setahun sekali.
Kang Rosyid urun ilmu tentang tema malam itu: barokah. Barokah itu turunnya kebaikan dari Allah. Kalijagan menurutnya barokah karena ciri barokah itu ketika sebuah forum yang dilakukan terus menerus. Demikian juga dengan Kalijagan, tetap dilakukan apapun yang terjadi, berapapun yang datang. Kang Akhyar yang malam itu berjuang untuk datang karena malam sebelumnya tidak tidur untuk acara di kampungnya. Ia membahas ayat-ayat Al Quran yang membahas berkah. Turunnya Al Quran adalah berkah bagi alam semesta. Berkah juga muncul pada saat isra miraj, di antara masjidil haram dan masjidil aqso. Ia memberi pertanyaan yang menggoda, masjidil aqso itu pusat konflik dari dulu, mari kita cari berkahnya dimana.
Sementara itu Gus Hasanain Haikal menjabarkan bahwa Nabi Muhammad adalah pusat berkah. Kelahirannya adalah berkah. Alam semesta senang menyambutnya. Maka meneladani beliau kita akan mendapat berkah. Ciri bahwa rizki itu berkah adalah bertambahnya ketaatan kita kepada Allah. Balasan dari Allah itu bisa ketaatan, harta, dan lain-lain. Jika hanya ketaatan, justru itu yang paling besar.
Kang Yanto, sebagaimana biasanya menyanyikan puisi-puisinya yang aduh hai. Sampai ketemu di acara Kalijagan berikutnya dengan tema-tema yang lain.